sungguh sebenar benarnya aku tidak mau menulis ini, sungguh.
aku berusaha mengungkapkannya langsung tapi mengingat semuanya sepertinya akan terlalu tega kalau aku bilang itu...
oke, aku cuma mau bilang kalau menurutmu aku bersalah atas sesuatu yang kemarin dan masih sangat bersalah aku minta maaf untuk itu.
mungkin kamu kurang beruntung bertemu aku yang tega membisikkan sesuatu selagi kamu bersandar dan bercerita tentang semua bebanmu. sangat tega untuk itu. sampai aku dilihat tidak menjadi pendengar yang baik untukmu. ya aku sangat bersalah sampai cukup pantas disebut sangat buta, ya mungkin aku benar-benar buta dari sana, bahkan aku sampai disebut bosan dan tidak mau lagi menjadi tempat sandaranmu [disebut orang yang salah, ya salah]. ya, mungkin aku memang sejahat itu.
maaf untuk semuanya. aku bahkan tidak bisa memaafkan diriku sendiri selama masih ada pikiran itu.
aku ingin mengungkapkannya, tapi mungkin akan menambah serangkaian kejahatanku.
maaf.
aku tetap akan mencintai dan menyayangimu. kamu yang apa adanya. harapanku biarlah menjadi harapanku. biarlah itu tetap harapanku, bukan kamu. kamu tetap kamu yang apa adanya yang kusayangi dan kucintai.
maaf dan terimakasih
aku selalu bersyukur untuk semuanya, untukmu
0 komentar:
Posting Komentar